Dinasti China

Minggu, 18 April 2010

Susunan Negarakertagama

pujasastra Negarakertagama terdiri dari 98 pupuh. dilihat dari sudut isinya pembagian pupuh-pupuh itu dilakukan dengan sangat rapi. kita perhatiakan bagan pupuh menurut isinya. pupuh 1 sampai 7 menguraikan raja dan keluarganya. pupuh 7 sampai 16 menguraikan kota dan wilayah majapahit. pupuh 17 sampai 39 menguraikan perjalanan keliling ke Lumajang. pupuh 40 sampai49 menguraikan silsilah Raja Hayam Wuruk. lima puluh yang pertama yakni pupuh 40 sampai 44 tangtang sejarah raja-raja Singosari, pupuh 45 sampai 49 tentang sejarah raja-raja Majapahit dari Kertarajasa Jayawardhana sampai Hayam Wuruk. tepat pada lima puluh itu, uraian Dang Acarya Ratnamsa berhenti itulah bagian pertama Negarakertagama, jumlahnya 49 pupuh tepat, separuh dari keseluruhan pupuh Negarakertagama. bagan pupuh bagian pertama itu sebagai berikut:
7 pupuh: tentang raja dan keluarganya
9 pupuh: tentang kota dan wilayah majapahit
23 pupuh: tentang perjalanan keliling ke Lumajang
10 pupuh: tentang silsilah raja Majapahit.
kita perhatikan sekarang bagian kedua yang juga terdiri dari 49 pupuh. pupuh 50 sampai 54 menguraikan raja berburu di hutan Nandawa. pupuh 55 samapai 59 menguraikan perjalanan pulang majapahit. pupuh 60 menguraikan oloh-oleh yang di bawa pulang dari berbagai daerah yang di kunjungi. pupuh 61 sampai 70 menguraikan perhatian Raja Hayam Wuruk kepada leluhurnya berupa ziarah ke makam dan pesta srada. bagian itu di sambung denagn 2 pupuh tentang kematian Patih Gajah Mada, yakni pupuh 71 dan 72. mulai denagn pupuh 73 samapi 82 menguraikan bangunan-bangunan suci yang terdapat di Jawa dan Bali. dari pupuh 83 sampai 91 terdapat uraian upacara berkala yang berulang kembali setiap tahun, yakni kirap, musyawarah dan pesta tahunan. pupuh 92 sampai 98 merupakan pupuh pujangga yang memuji keluhuran baginda. pupuh 92 sampai 94 tentang pujian para pujangga , termasuk pujian pujangga Prapanca. bagan pupuh bagian kedua itu sebagai berikut:
10 pupuh: 5 tentang perburuan, 5 tenatng perjalanan pulang.
23 pupuh: 1 oleh-oleh, 10 tentang perhatian kepada leluhur, 2 tentang Gajah Mada.
9 pupuh: tentang upacara berkala
7 pupuh: tentang pujangga pemuja raja.
demikianlah susunan bagiankedua itu berbalikan dengan susunan bagian pertama. hal itu perlu dihubungkan dengan perbalikan bacaan mantra pupuh 97. mungkin sekali Prapanca mengharapkan agar sang prabu suka menempatkan kembali sang pujangga dalam kedudukanya sebagai dharmmadyaksa kasogatan, setelah membaca pujasastra Negarakertagama. dalam pupuh 94, Prapanca berkata secara tegas bahwa ia masih tetap setia dan menaruh cinta bakti kepada baginda dan selalu ingat kepadanya. itulah kiranya tafsir inti sari pujasastra Negarakertagama, yang sesuai dengan maksud penggubahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar